Jumat, 14 Mei 2010

AKU, LAYANG-LAYANG DAN SENJA KELABU



Tebal sekali awan senja kali ini
Abu-abu warnanya memintal jelang malam
Masih bisa kulihat satu dua layang-layang
Berkejar-kejaran melawan angin
Menurun...
Menaik...
Memutar...
Menukik...
Mencari keseimbangan agar bisa membumbung tinggi
kadang limbung...
Kadang stabil...
Kadang karam...
Kadang pasang...

Disini,dari atas balkon ini

Kunanti dengan sabar
Sampai dimana layang-layang itu,
sanggup mencapai titik tertinggi ke-akuannya
Tapi sayangnya bukan hal yang mudah
Karena angin selalu datang mengacaukannya
Sibuk meracau kesana kemari
Penuh busa menjilat-jilat dengan hasrat
Lihatlah!
Sepertinya ia berhasil
Benang,kerangka,dan kertas
Bukan lagi satu harmoni kolaborasi
Semuanya saling merajuk
Mengusaikan permainan petang ini
Karna senja terlalu kelabu
Terusik angin yang cemburu

Akh...Akhirnya
Satu dua layang-layang telah menyerah kalah
Perlahan-lahan turun mereka memeluk bumi
Esok nanti masih ada hari di kala senja
Masih ada angin yang rawan
Masih ada lawan memburu titik tertinggi
Dan mungkin...
Masih ada aku disini...

Hei...
Pulanglah kalian
Anak-anak penggembala layang-layang
Hari sudah malam menjelang
Orang rumah pasti sudah resah menanti
Mandi...
Siram tubuhmu yang bau matahari
Pun sepiring nasi
Pasti sudah tersedia untukmu
Mengganjal perut laparmu
yang seharian tak kenal lelah menaklukkan angin

Pulanglah kallian...
Bawa pulang layang-layangmu
Jangan risaukan aku
Gerimis tak kan segera datang
Aku masih ingin sendirian disini
Menunggu awan tak lagi kelabu
Biar bisa kunikmati aroma senja
Ingin warnanya meronakan hati
Kutunggu senja kembali merah muda
Kutunggu... 


Tidak ada komentar: