Setiap kamu bertandang,
aku selalu bertanya kamu terbuat dari apa
Apakah terbentuk dari partikel merahnya buah
tomat,
atau wanginya aroma kopi?
Karena kamu selalu berhasil membuatku seringan
awan,
dan seriang lengkung pelangi
Eh, apakah kamu perempuan?
Kamu lebih suka membelai daripada mengacak rambut
Lebih tahan mendengar alih-alih menggerutu
kebosanan
Dan saat kamu marah semuanya terasa begitu salah
Kamu bisa tenang dan meledak di deret waktu tanpa
jeda
Iya
Aku yakin,
kamu perempuan
Hei, jika kamu dijual dalam kemasan instan,
akulah pembelimu yang paling terdepan
Lalu menimbunmu dalam tabung kaca di ruang tengah
Di sore hari kuseduh dirimu dalam cangkir
transparan
Ingin leluasa melihatmu melebur dalam gelinjang lentur,
yang membuat ngelantur
Lantas kusesap dalam satu helaan nafas panjang
Satu, tiga, sepuluh, ulangi beberapa kali kagi
Tak pernah puas
Tak ingin lekas
Setiap kamu mengetuk jendela kamar,
aku selalu penasaran pada satu hal
Dimanakah rumahmu?
Di balik awan berarak di atas sana,
atau di belakang punggung bukit sebelah sana?
Bukannya apa dan kenapa,
sebagai teman harusnya saling berkunjung bukan?
Oh, atau tak pernah bisa lebih?
Aku selamanya akan jadi pemuja,
dan kamu adalah ratu yang duduk di atas menara?
Ah, kamu mungkin memang tak tersentuh
Tapi itu tak akan membuat jera
Meskipun leherku kesakitan karena terus
mendongakkan kepala
Ssstt… kamu tahu kenapa?
karena kamu selalu membuat ketagihan!
Um, apakah kau terlahir dari rahim opium?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar