Kamis, 31 Januari 2013

[BE]TAPA [RI]UHNYA KI[TA]


Sore tadi aku menemani Simbah nonton berita. Beritanya di saluran berlogo bulat warna merah dengan angka satu ditengahnya. 

SIMBAH [S]: Si… Siap, [sambil membenarkan letak kacamatanya]
AKU [A]: Suap, Mbah.
S: Oo, suap. Suap Pre… Presi, [semakin mencondongkan wajah ke depan tivi]
A: Suap Presiden PKS, Mbah.
S: Kok, presiden? Memangnya sudah mau pilihan presiden lagi, tho?
A: Ya ndak, maksudnya itu pimpinan partai. PKS itu nama partai, Mbah.
S: Oo, begitu tho. Wajahnya bulat, ya? gemuk ginuk-ginuk.
A: He’eh.
S: Kalau yang itu siapa, nduk?
A: Itu ketua KPK, Mbah.
S: Pegawai tho, nduk?
A: Iya, Mbah.
S: Rambutnya kok sudah putih semua ya, nduk? Padahal kelihatannya masih muda lho.
A: … [sibuk nepuk-nepukin pantat nyamuk]
S: Ganteng.
A: … [hening]
S: Gak ada siaran tho, nduk? Simbah mau lihat berita.
A: Ini juga berita, Mbah.
S: Lha, omong-omongan terus isinya. Simbah ndak ngerti. Coba cari berita yang banjir-banjir itu. Katanya Jakarta kebanjiran.
A: Banjirnya sudah lewat, Mbah. Di tivi banjirnya sudah surut.
S: Oalah, sudah gak ada tho ternyata. [matanya mulai sayu dan sesekali menguap]
A: Mbah, beritanya diganti ndak apa-apa ya? bagusan nonton kartun.
S: Terserah kamu, nduk. Lagian Simbah juga sudah ngantuk, mau tidur saja.
A: He’em.


Tidak ada komentar: