Kamis, 29 November 2012

DEAR PLANETMERAH


Hai Mer, long time no see – long time no talk. Sudah hampir berbulan-bulan kurasa. Waktu yang sangat lama untuk tidak melihat dan berbicara denganmu. Kuharap kau tidak merasa kesepian dan merasa diabaikan. Kau sangat tahu kan? Meskipun aku melakukan perjalanan melingkar penuh ziq zaq terbentur dalam kotak-kotak penuh spiral, aku akan selalu kembali pada satu titik dimana permulaan akan membawaku pulang di tempat yang sama. Dan kau adalah salah satu kumpulan titik yang membentuk satu titik itu. Ah, aku mendengar dengus nafasmu! Kau pantas memuntahkan kesal padaku Mer, meneriakkan sumpah serapah di gendang telingaku, menjambak rambutku hingga menimbulkan kerut di otot-otot wajahku, mematahku hidungku dengan tohokan telakmu. Lakukan Mer, kadang kita butuh drama...

Kau pasti bertanya-tanya beberapa bulan ini apa yang telah aku lakukan. Tidak banyak Mer, hanya aktifitas yang selalu sama setiap harinya. Tak heran, engkau memang penderita autis akut – mungkin begitu pikirmu. Hahaha, engkau bakalan menertawaiku bila melihat raut mukaku sekarang ini. Sangat datar Mer, seakan aku sudah tak  punya lagi emosi untuk dilampiaskan kepermukaan. Seperti ada yang menyuntikkan segalon cairan pemati rasa di seputaran lengkung bibirku. Hingga apa yang bisa kulakukan hanyalah mendatarkan bibirku, menutup rapat mulutku. Huh, sebenarnya ini – meskipun sulit dikatakan – memberikan kemudahan bagiku. Kau tahu, la la land di dalam kepalaku ini  sudah menganak sungai hingga meluber menjadi air liur di malam hari. Aku tak bisa menghentikannya. Aku tak bisa membendungnya. Memutar bola mata dan melihat sebuah pertunjukan di ceruk kepala sangatlah adiktif buatku. Ini semacam pain killer  untuk real life yang sangat menyebalkan ini. Dan kadang segala lintasan adegan di dalam tempurung kepalaku itu sering memberi rangsangan secara brutal disekitaran urat-urat di mulutku. Memprovokasi rongga mulut untuk melakukan semburan kata-kata secara membabi buta. Ingin ikut andil dalam permainan yang mereka buat di sana. Sepertinya mereka sangat bersenang-senang. Dengarlah suara tawa mereka, bukankah itu terdengar seperti kicauan burung pipit di kala senja. Warna orange itu memang bisa menstimulus untuk menjadi gembira. Dan itulah, syukur aku masih bisa mengunci rapat mulutku ini. Cobalah bayangkan Mer, apa yang akan dikatakan orang-orang itu bila melihatku berbicara sendiri, mengoceh dengan semangatnya di depan material transparan. Pasti kerlingan sinis itu akan mengena di sudut mataku. Ugh, aku benci menjadi pusat perhatian!

Hei hei, aku melihat sepintas senyum di sudut bibirmu. Apakah suasana hatimu mulai membaik? Baiklah biar lengkungan bibirmu semakin melebar keatas, aku akan berbaik hati berbagi sedikit harta karun yang berhasil kutemukan beberapa bulan belakangan ini. Hahaha, aku tahu kau selalu ingin tahu. Hmm, kemarin aku berhasil mendapatkan DVD-nya Guns ‘N Roses yang ‘Live Osaka’ sama DVD-nya Roxette yang ‘The Complete Collection 1987-2001’. Kau tahu Mer, si Axl sangatlah seduktif di konser itu. Tampil bertelanjang dada dengan menggunakan celana pendek super ketat yang sangat jelas mempertontonkan ‘tonjolan’ di selangkangannya. Kau bisa bayangkan betapa provokatifnya itu. Belum lagi dengan liukan tubuh yang sangat sangat luar biasa lenturnya itu yang semakin memanaskan suasana, baik suasana di atas panggung atau suasana di seluruh kelenjar  pembuluh darahku. Benar-benar membuat sesak nafas. Ha-ha-ha, mesum banget ya Mer... tapi teteup, mata kadang harus diberi asupan ‘gizi’ untuk memompa darah keseluruh tubuh dengan kecepatan maksimum. ‘Andrenalin Rush’ kadang bisa menyelamatkanmu dari mati suri berkepanjangan.

Ya itu sajalah Mer. Ingat kan? bicara terlalu banyak adalah hal tabu nomor sekian dalam daftar perundang-undangan di lingkungan pemerintahan Planetmerah. Hehehe, sudah sana Mer, bersenang-senanglah di lintasan planetmu. Aku akan selalu menjadi alien yang menjadikanmu rumah persinggahan beribu-ribu kali. Dan tiba di satu masa aku akan lelah dan menyerah kalah padamu, menjadikanmu tempat menetap selamanya tanpa rasa sesal dan kesal...


Tidak ada komentar: