Jumat, 26 Juni 2009

TAMAN DENGAN KURSI BIRU DAN SEBOTOL BIR


Dimalam penuh wangi.Kupaksakan langkahkan kaki menuju taman penuh penghuni.Sejenak mataku melirik kearah jarum jam.Sudah jam 10 malam lewat.Lalu kurebahkan tubuhku di atas kursi panjang biru itu.Yang sudah mengelupas catnya,termakan waktu kerak zaman.Banyak tulisan-tulisan yang sebagian nyata dan sisanya hanyalah samar tak berbentuk.Karat kecoklatan menambah wibawa hadirnya.Entah sudah berapa banyak tubuh yang telah merasakan keras peluh bentuknya.Begitu banyak cerita yang terendap dalam bisu setianya.Menjadi satu rasa kata,rahasia abadi.Tak akan ada yang tertutur,bahwa telah banyak derai tawa,air mata,amarah,sumpah serapah,dan cumbu rayu yang tertumpah tak tahu diri di bangku ini.Hmm…………..dan sekarang aku jadi bagian dari rahasia itu.Meskipun aku hanya duduk diam,sendiri,dengan khayalan yang berkelana tanpa arah.Tapi aku tahu,kursi biru ini akan menulis dalam guliran waktunya,bahwa pernah ada seorang anak manusia yang bergelut dengan waktu menunggu pagi.
Kuedarkan pandanganku ke sekitar.Lalu berhenti pada satu titik focus ruang.Aku tertarik pada satu gerombolan anak-anak muda itu.Mereka tertawa riang dengan sebotol bir di tangan.Terbahak-bahak tanpa henti.Seakan melampiaskan kegetiran hidup yang tak bisa ia nafikan.Segala tangis yang mengisi hampa jiwa,terlahir meronta dalam remang malam.Bentuk peliampasan amarah pada hidup yang seakan tak pernah mau bersahabat dengan dunia mereka.Semakin larut,tapi tawa mereka semakin pongah.Menantang malam dan mengutuk mimpi-mimpi orang mapan.Ssttt.........mereka tiba-tiba diam.lalu pecahlah tangis pilu.Sekuat apapun mengelakkan realitas,mimpi tetaplah fiksi.Membabi buta menghibur diri.Tapi apa mau dikata,hati masih meninggalkan sayatan luka.Perih.Meninggalkan bekas dalam jejak waktu.Berpura-purapun takkan menghapus nelangsa dalam semalam.bagi mereka sebotol bir adalh solusi.Mereka bisa mengecap mimpi,meski dalam balutan ilusi.Memabukkan sejenak keluh kesah yang tak berkesudahan.
Kulirik sekilas jam di tangan.Sudah dini hari.Kulihat mereka sudah membisu.Lemas lunglai,tak kuat berdiri lagi.Bergelimpangan di atas tanah basah.Ceracauan bercampur aroma alcohol membuai dinginnya angin menjelang pagi.Mereka sedang bermimpi indah kelihatannya.Karena kulihat senyum kecil di sudut bibir mereka.Syukurlah mereka masih bisa bermimpi.Paling tidak ada hati yang terhibur.Meski hanya ada dalam tidur sekejab.Fuuhhh.........lumayan lama perhatianku terlumpuhkan oleh keberadaan mereka.Sekelumit hidup yang coba kumengerti.Biarkan mereka tertidur pulas di sana.Dan biarkanlah sinar hangat mentari pagi yang akan membangunkan mimpi mereka.
Dingin sudah pagi ini,Kurapatkan jaket kumalku.fajar kelihatannya sudah siap menyapa pagi.Kursi biru inipun sudah basah oleh embun.taman ini juga telah hampa penghuni.hanya ada kursi-kursi kosong bekas sandiwara singkat sisa semalam.Tumbuhan dan bunga sudah letih bersolek diri,menghibur setiap orang yang terpesona kemolekannya.Sudah waktunya aku berlalu dari sini.jiwa,mata,dan telingaku telah terpuaskan wangi singkat hidup malam ini,di tempat ini,di taman ini.kulanjutkan hidupku lagi,hari ini.Mungkin suatu saat aku akan berkunjung ke sini,di malam-malam yang lain.Menghibur letih siangku.......

Tidak ada komentar: