Senin, 23 Maret 2009

Jingga_Ku


Aku bangun pagi sekali hari ini,sesuatu yang jarang aku lakukan.Tapi hari ini aku ingin sekali mersakan hangatnya mentari pagi.Si_"jingga",yah aku sering menyebutnya begitu.Aku ingin mendahului "jingga",ingin kulihat wajahnya yang bersemu merah saat dia menampakkan tubuhnya dibalik tirai awan yang berarak indah,putih dan polos.Disaat pagi saja,aku bisa menelanjangi tubuhnya yang begitu mempesona.Seperti perawan yang masih malu-malu menampakkan kemolekannya di depan birahi sang perjaka."jingga".......telanjangi aku dengan segala pesona gairahmu.Hangatkan tubuhku yang beku dan hatiku yang membatu."jingga",peluklah bumi yang sekarat ini dengan warna kuasamu.Didalam kerendahan hatimu,aku masih bisa melihat bumi dalam balutan hijau........meski samar.Ataukah itu hanya fatamorganaku semata.......? Entahlah......

"jingga"..........jangan kau tergesa-gesa pergi.Putik bunga masih menunggu ciuman mesramu.Kupu-kupu masih ingin menggapaimu,membandingkan keindahan ragawinya dengan hangatmu yang memabukkan.Embun pagi belum puas kau hisap sari sucinya.Burung-burung ramai berkicau,menyanyikan kidung gemulai.Merayumu dengan halus agar kau jangan cepat pergi.Awan berlomba-lomba mengkontaminasikan dirinya padamu.Pagi,seakan tak merelakanmu pergi meninggalkan dingin yang kosong.Angin masih belum putus asa menjerat dan meluluh lantakkan dirimu,agar ia bisa memasungmu selamanya.Bumi_pun belum terpuaskan oleh kelembutan hatimu yang hangat.

Dan......yang pasti,aku belum puas bercumbu dan berkeluh kesah denganmu
."jingga"......remukkan hatiku yang membatu dengan hangatmu yang menusuk tanpa ampun kesetiap sudut hatiku yang tak pernah tersentuh oleh apapun.Hanya dirimu yang sanggup melakukannya."jingga"......hangatkan tubuhku yang dingin,dingin dirongrong hidup yang tak kenal nurani dan empati."jingga"......peluklah aku,aku ingin ikut dengamu.Berikanlah aku sayap surgawi,agar aku bisa selalu bersamamu.Menemanimu walau hanya sesaat.Huhh.......kau selalu mampu membuatku mendayu-dayu dalam rayuanmu.Kau buat aku bertekuk lutut tanpa ampun dihadapanmu.Kau koyak seluruh rongga jiwaku,tanpa kau sisakan sedikitpun.Aku takkan bisa menafikanmu,sedetikpun.Meskipun nafasku telah tiba diujung nyawaku."jingga".......kaulah bidadari pagi,yang begitu menyihir seluruh jagat raya dengan kelembutanmu yang anggun.Tapi mengapa........kau sulit untuk aku jamah,aku rengkuh biar bisa kusimpan di hatiku.

"jingga"........mengapa kau begitu cepat pergi.Tak adakah toleransi untukku,memuaskan dahaga bahagiaku denganmu.Tapi........aku tahu,aku tak boleh egois.Kau harus berubah warna,memanaskan muka bumi.Meskipun dengan berat hati aku melepasmu.Melihatmu melanjutkan hidupmu yang sudah menjadi rutinitas dan kewajiban.Yang tak bisa kau pungkiri dan elakkan.Tapi.........sekali lagi aku bertanya,mengapa "jingga" keberadaanmu begitu singkat.Nafasmu sependek mimpi-mimpi pelangi yang nisbi.Tak ada yang abadi.Tapi rasaku padamu akan selalu ada dan abadi seiring rinduku yang begitu dalam.

Pergilah..........pergi kesana "jingga".Panaskan bumi yang fana ini.Dan aku akan selalu merindukanmu.Ku harap besok pagi kita bisa bertemu lagi.Selama aku masih bisa bangun lebih pagi lagi,dan pastinya selama nafas masih setia menemaniku.Kita akan puaskan asyik masyuk yang masih tertunda pagi ini.Walaupun........aku tak bisa menipu diriku sendiri,bahwa kau "jingga" takkan ada batasnya pesonamu.Meskipun,dengan rakus ku koyak-koyak sari patimu.Akan selalu menikmatimu,selagi dan sepanjang aku mampu.

Tidak ada komentar: