Jumat, 05 Desember 2014

SETELAH DUA PUTARAN JUNI, APAKAH ENGKAU MASIH MERAH?

 
Hai apa kabar? Hmm, sebenarnya aku tak punya nyali menanyakan kabar. Sudah hampir dua tahun lho… Dan apakah menanyakan kabar masih relevan? Hehehe…

Hei, planet merah jangan cemberut dulu. Aku punya alasan kok. Kamu ingin tahu? Ah, aku yakin kamu pasti ingin tahu, itu lihat dahimu berdenyut-denyut! Sini-sini aku bisikin, “You know what? Aku lupa password.” Hihihi, gak usah melotot seperti itu. Iya aku tahu itu sangat konyol. Tapi kadang manusia suka lupa pada satu hal dalam durasi lama, kan? Gimana,  pembenaranku masih keren, kan? Hehehe…

Oke, bytheway gimana keadaanmu? Setelah hampir dua tahun aku tak menggores-gores alias menggrafiti planetmu, apakah ada perubahan yang wow sekali? Ada alien hijau dari Planet Bayam yang berhasil menginvasi kesini atau kau sudah berganti selera ke pink misalnya? 
Apakah masih ada tempat bagiku di Planet Merahmu? Hei, jangan mengernyit! Kamu pikIr aku tak bisa bahasa melankolis? Sungguh merendahkan. Ehm, ada yang ingin aku bilang, tapi janji jangan muntah dulu, “Aku kangeenn…”. Iya aku kangen, aku kangen keabsurdan kita, aku kangen sindiran-sindiran sarkas dan lelucon satir kita, aku kangen memuntahimu dengan omelan bawel nyinyirku, aku kangen memutar lagu favoritku keras-keras di kupingmu, aku kangen berbagi sesuatu denganmu – meski bukan segala tapi itu lumayan melegakan. Aku kangen, aku kangen, aku kangennn… banget. Sini-sini aku peluk. Hahaha, ternyata engkau masih canggung dengan intimitasi ya? Tapi tak mengapa, sini, kita berangkulan yang mesra saja.

Eh, tau gak sih… Meski aku dalam jangka waktu lama tidak menjejakkan kaki di planetmu, sebenarnya aku mengawasimu dari kejauhan lho. Ibarat rumah, meskipun aku gak bisa masuk karena kuncinya lupa naruh dimana, aku masih bisa melihatmu dari luar pagar pekarangan. Itu karena kamu tahu kenapa? Karena kaca jendelamu transparan. Tapi, untungnya kamu tangguh ya? Ya iyalah, Planet Merah ini. Kamu harus berkolerasi positif dengan nama belakangmu!

Kamu tau lagi gak, ternyata banyak yang kangen denganmu lho. Salah satunya temanku yang hipster itu, selalu merongrongku dengan pertanyaan yang sama, “Kok sekarang si Planet Merah jarang dijamah? Aura kekerenannya jadi hilang tuh.” Dan tentunya banyak silent reader yang merasa kehilangan bacaan absurd, ya ya ya percaya diri bukanlah kriminal. TAPI aku menjamahmu bukan karena pesanan, karena kamu bukan murahan.

Dan pastinya saat ini kamu sangat ‘Knowing Every Particular Object’ alias Kepo kepadaku. Tenang saja Merah, aku akan mencoretimu dengan krayon warna-warni. You will know lah…

Yup yup yup, tahan kepomu sampai batas yang tak ditentukan. Karena mood coretanku tak bisa diprediksi layaknya cuaca. Mungkin bisa segera, bisa juga akan lama. Jadi, tahan kepomu di titik nol derajat Fahrenheit, di ketinggian nol Kilometer di atas permukaan laut, dan di sudut nol derajat. 
Saranku, perbanyaklah meditasi. Biar sabarmu gak empty, BBM mahal lho…

Oke, Merah… Sampai jumpa lagi di bagian tubuhmu yang lain. Dan jangan sampai memanggilku anonim, karena aku dan kamu adalah sinonim *Muach, syalalalapan…


Tidak ada komentar: