Selasa, 22 Februari 2011

SAYA MASIH


Saya masih bisa mengerti ketika keponakan-keponakan saya bertengkar hebat, berkelahi dan saling adu jotos. Saya mengerti; satu jam kemudian mereka akan baikan kembali...

Saya masih bisa mengerti ketika ada sekelompok remaja berseragam putih abu-abu berkeliaran di tengah jalan, saling kejar dan lempar batu dengan sumpah serapah tak terkendali. Saya mengerti; mereka sedang di medan labil, emosi memimpin...

Tapi saya benar-benar tak bisa mengerti ketika ada sekelompok manusia dewasa saling beradu parang sambil melafalkan nama Tuhan. Tiba-tiba Tuhan bermanifestasi dalam pentungan, hujan batu dan tebasan golok. Saya benar-benar tak habis pikir ketika agama membuat seseorang begitu bernafsu untuk menggorok leher musuhnya yang notabene adalah saudara seagama. Begitu nama Tuhan diteriakkan, segalanya terasa halal dan sah-sah saja dilakukan. Begitu nama Tuhan diteriakkan, apa-apa yang ada diluar pemikirannya adalah dosa besar. Begitu nama Tuhan diteriakkan, seolah-olah surga sudah dalam jangkauan...

Padahal, setahu saya selama ini [sedari kecil], dalam konsep diri saya terbentuk pemikiran; agama sama dengan kebaikan, seharusnya perilaku pemeluknya [yang mengaku mengerti agama] berkolerasi positif dengan hal-hal baik, kedewasaan berpikir dan kebijaksanaan dalam bertindak...

Hmm... mungkin saya saja yang terlalu naif. Agama sekarang ini sudah menjadi komoditas, label yang bisa ditempelkan dimana saja sesuka hati, menjadi kepentingan yang bisa dimanipulasi begitu rupa. Agama bisa berubah bentuk sesuka hatinya. Sekali waktu ia bisa menjadi tokoh politik yang sedang pidato di parlemen, yang membuat ngantuk pendengarnya; di waktu lain ia menjadi artis sinetron yang membuat halusinasi penontonnya; di lain waktu ia adalah tukang sulap; dan di lain kesempatan dia lain sebagainya lagi....

Saya memang tidak terlalu tahu tentang agama. Tapi paling tidak sampai sekarang saya masih percaya Tuhan. Saya percaya Tuhan itu keren, Dia melebihi Superman bahkan Iron man sekalipun. Dia bisa membela dirinya sendiri, jadi tidaklah perlu pembelaan yang membabi buta. Mungkin Dia akan lebih senang kalau kita membela sesama kita, itu akan memperingan-Nya. Hubungan vertikal dan horisontal di level yang sama...

Dengan adanya peristiwa akhir-akhir ini, mungkin hal itu akan membuat saya skeptis dengan yang namanya "agama". Tapi saya masih percaya Tuhan... Tuhan tidak selalu terwakilkan dari apa dan siapa yang mempercayainya, dari agama apa yang di anutnya. Sama halnya tidak semua yang bertatto dan beranting banyak itu kriminal, dan tidak semua polisi dan penegak hukum itu baik. Yang terjadi adalah justru penafsiran kita yang kemana-mana, Seperti apa yang pernah dikatakan John Lennon "I believe in God, but not as one thing, not as an old man in the sky. I believe that what people call God is something in all of us. I believe that what Jesus and Mohammed and Buddha and all the rest said was right. It's just that the translations have gone wrong"

Yaa.. Saya masih percaya TUHAN. :]

2 komentar:

lulabi mengatakan...

bagus :D

Lina Budiarti mengatakan...

Terimakasih... :D