Selasa, 25 November 2008

KETIKA KREATIFITAS DIBUNGKAM KEMUNAFIKAN


Mungkin kemarin,sekarang,besok,dan masa yang akan datang,kita sebagai penghuni negara "Indonesia" yang tercinta ini akan menjadi pribadi-pribadi yang kerdil,berpikiran dangkal,dan mungkin yang lebih parah lagi kita tidak akan mempunyai rasa "sensitifitas" lagi.Bagaimana kita mau sensitif dengan diri kita dan orang-orang yang ada di sekitar kita,bila "rasa" kita untuk berkembang dan berekspresi dipasung oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan keagungan "ideologi" yang luhur dan "norma" yang suci.Ayolahhh... bagaimana kalian bisa mengukur tingginya kasta sebuah ideologi dan norma,karna semua itu tergantung kalian yang mengartikan dan menjalankannya.Jadi,semua itu hanyalah semu dan lekang oleh waktu.

Dan aku muak! ketika ku melihat lagi-lagi sekelompok orang yang merasa dirin
ya benar,menunjukkan kekerdilan bangsa "Indonesia" yang katanya sangat"Demokratis" ini.Hahaha... lihatlah betapa pongahnya mereka saat membubarkan dan mengusir orang-orang yang sedang melakukan "proses kreatif",yakni saat melakukan syuting film "LASTRI".Alasan mereka adalah bahwa film "LASTRI" bermuatan "komunis" yang dapat merusak ideologi bangsa dan negara.Padahal mereka tak mempunyai banyak bukti yang kuat bahwa film "LASTRI" adalah film "komunis".Yaahhhhh... begitulah kita,mudah terprovokasi dan terpancing dengan hal-hal yang belum tentu terbukti kebenarannya.

Dan kalau memang benar film "LASTRI" bertemakan/berintisarikan "komunisme",lalu apa yang salah?.Aku secara pribadi takkan mempermasalahkan apakah sebuah film bertemakan komunis,atheis,probagandais/memprovokasi,mau haluan kanan taupun haluan kiri,semua sama saja.Mengapa kita harus memasung kreatifitas seseorang dalam mengekspresikan apa yang dirasakan dalam diri dan jiwanya.Mengapa kita harus mempermasalahkan hal-hal yang seharusnya tidak penting untuk dipermasalahkan.Aku tahu, pada dasarnya kita takut pada sesuatu yang "asing" dengan kehidupan kita ,karena kita merasa takut akan hanyut dan tenggelam dalam pusaran keterasingan tersebut.Kenapa harus merasa takut? kalau kita mersa sebagai manusia-manusia yang berkarakter kuat dan punya prinsip.

Mengapa kita tak mencoba berpikiran terbuka terhadap segala perbedaan-perbedaan yang ada,karena pada dasarnya kita semua memang berbeda.Biarkanlah perbedaan itu menjadi warna warni yang menghiasi cara kita dalam memandang hidup menjadi lebih indah dan bijaksana.Jiwa-jiwa yang hebat adalah mereka yang bisa menerima dan menghargai segala perbedaan yang ada di dalam kehidupan ini.Bila kita dikelilingi oleh orang-orang yang berpikir dan bertindak sama persis seperti kita,kita akan segera menjadi dungu.Oleh sebab itu bersyukurlah,kita dilahirkan sebagai pribadi yang berbeda-beda dan karena perbedaan itu kita adalah pribadi yang unik dan spesial.Dan "KREATIFITAS" adalah ekspresi dari perbedaan-perbedaan tersebut.Jadi knapa harus memberangus dan memasungnya.Biarkanlah "Kreatifitas" tumbuh subur dalam kehidupan kita.Dan biarkanlah jiwa kita tersenyum dan tertawa bahagia menikmati keagungannya...


1 komentar:

tristia mengatakan...

salut gw ma lo euy.....

kritis n ghotic abis

blh kn gw bljr ma lo...?