Selasa, 09 Desember 2008

DESEMBER-Ku



Pagi yang cerah...
merona menatap senyum mentari
embun memeluk mesra subuh
dingin mendendangkan rayuannya
memelukku dalam kecup hangatnya
tetes-tetes air hujan menghapus angkuhnya malam
nyanyian burung laksana secawan madu surgawi
memuaskan dahaga jiwa yang nestapa
lihatlah lambaian gemulai rumput disana
merajuk ingin disentuh pesona perawannya

Harum hawa pagi ini takkan kurelakan
menghilang dalam kehampaan
kan kuhirup sampai ke saraf-saraf otakku
menelusup kerelung terdalam jiwaku
kan kujadikan madat hidupku
biarkan matahari membelaiku mesra
rasakan hangatnya sampai ke ulu hati
tak kan kusia-siakan rupawanmu
cumbuilah sang pagi...
ku takkan tergores cemburu durja
berikanlah kepuasan tak terperi
sebelum kelembutan senja
menghelamu dalam dekap sunyi

Selamat datang Desember-ku...
kusambut kau dengan senyum hangatku
puja puji mengiringi langkahmu
berikan keceriaan duniaku
sejuta keriangan menapak tilas kehadiranmu
kubentangkan hidupku untuk seluruh
nafas-nafas kebahagiaan sejati
kuluruhkan seluruh keangkuhan di jiwa
demi senyuman menyambut hari
biarkan aku menatap lantang
segala kepedihan yang meranggas
terpanggang kemunafikan duniawi
biarkan aku menjadi seutuhnya diriku
terkendali dalam dekapan tanganku

Desember-ku...
temanilah hariku...
cercahkan semangat...
berikan damai...
tebarkan senyum...
semaikan bahagia...
hapuskan air mata...
keringkan kedukaan...
pendarkan cinta kasih...
dendangkan sejuta tawa...
binasakan kesuraman...
semarakkan kesunyian...
lenyapkan kedengkian...
kikis kemunafikan...

Desember-ku...
berikan damai di seluruh muka bumi
dari lubuk hati yang terdalam
semoga semua makhluk di jagad raya
merasakan keramahan desember
sehingga takkan ada lagi
yang mengatas namakan kemanusiaan
demi merengkuh kekuasaan palsu
semoga tak ada lagi tangisan
malaikat-malaikat kecil
semoga tak ada lagi ketertindasan
dalam mendapatkan kebebasan
semoga...
meski ku tahu itu hanya mimpi...